Mengingat perjalanan kami dari Hongkong ke Shenzhen 2 hari sebelumnya tidak terlalu menyenangkan :-D (red: baca Perjalanan Hongkong-Shenzhen)
So, kami mau coba moda transportasi lain untuk kembali menuju Hongkong :-D
Dari depan hotel Shangrila Shenzhen, kami naik bus sesuai rekomendasi resepsionis hotel.
Busnya semacam bus pariwisata kalau di Indonesia, perjalanan kami sekitar 40 menit, lalu sampailah kami di perbatasan China (Shenzhen) - Hongkong.
Berbeda dengan pengalaman 2 hari sebelumnya, disini kami semua diharuskan turun dari bus dan berjalan dalam antrian imigrasi.
Saat turun dari bus ini kami diharuskan membawa sekaligus semua bagasi kami, dengan alasan nanti busnya akan ganti setelah pengecekan imigrasi.
Antrian di imigrasi versi ini sangatlah panjang, sekitar 500 meter. Dan mirip sekali seperti antrian di Indonesia :-D ga teratur, saling serobot, pokoknya dahsyat wkwkwkwk.
Dalam antrian imigrasi ini ternyata banyak sekali orang China yang hendak menyebrang ke Hongkong.
Menurut teman saya, pemandangan seperti ini terjadi tiap pagi dan sore, karena banyak warga negara china yang tinggal di Shenzhen berkerja di Hongkong. Semacam orang bogor kerja di Jakarta gitu :-D Hanya saja karena sudah beda wilayah negara maka setiap hari mereka harus melalui proses imigrasi.
Pasti temen2 punya pikiran yg sama dengan saya :-D Kenapa ga tinggal di Hongkong aja? Kan ribet tiap hari proses imigrasi kayak gini..Jawabannya karena biaya tinggal (sewa maupun beli apartemen) di Hongkong sangat muahal :-D
OK kembali ke antrian imigrasi, setelah melalui proses imigrasi yg panjang dan capek, soalnya pake acara dorong-dorongan rebutan line dg orang China, akhirnya kami selesai proses imigrasi.
Ternyata setelah loket imigrasi China, kami diminta untuk menaiki bus yang sudah disediakan oleh Imigrasi. Proses imigrasi belum selesai saudara-saudara :-D hehehe
Setelah bus terisi penuh, bus berjalan kira2 1km dan sampailah kami di gedung imigrasi Hongkong.
Fyuuh, disini kami kembali harus antri panjang untuk melakukan proses pengecekan imigrasi, kali ini oleh petugas Hongkong.
Setelah proses imigrasi Hongkong selesai, kami kembali dikumpulkan oleh agen bus kami (ada perempuan China mengenakan seragam dengan logo PO bus yang kami naiki). Disini ada puluhan orang berseragam karena ternyata PO busnya banyak (udah kayak terminal di Indonesia).
Setelah dikumpulkan dengan sesama penumpang dari PO bus kami, kami diminta naik ke dalam bus dan menunggu bus kami datang. Saat itu sudah jam 11 siang :-o (3 jam baru nyampe imigrasi)
Akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi aja, karena takut kesorean nyampe Hongkong :'-(
Drama selanjutnya adalah dari sekitar 10 sopir taksi yang ada disitu cuma 1 yang bisa baca huruf alphabet (isinya alamat hotel kami :'-( ) Yang 9 lagi cuma bisa baca huruf kanji alias huruf china yg kotak2 itu
Jadi setelah melalui 2 macam trasportasi dari Hongkong ke Shenzhen dan sebaliknya, ada 2 tips dari saya kalau kamu ga bisa bahasa mandarin :-D
So, kami mau coba moda transportasi lain untuk kembali menuju Hongkong :-D
Dari depan hotel Shangrila Shenzhen, kami naik bus sesuai rekomendasi resepsionis hotel.
Busnya semacam bus pariwisata kalau di Indonesia, perjalanan kami sekitar 40 menit, lalu sampailah kami di perbatasan China (Shenzhen) - Hongkong.
Berbeda dengan pengalaman 2 hari sebelumnya, disini kami semua diharuskan turun dari bus dan berjalan dalam antrian imigrasi.
Saat turun dari bus ini kami diharuskan membawa sekaligus semua bagasi kami, dengan alasan nanti busnya akan ganti setelah pengecekan imigrasi.
Antrian di imigrasi versi ini sangatlah panjang, sekitar 500 meter. Dan mirip sekali seperti antrian di Indonesia :-D ga teratur, saling serobot, pokoknya dahsyat wkwkwkwk.
Dalam antrian imigrasi ini ternyata banyak sekali orang China yang hendak menyebrang ke Hongkong.
Menurut teman saya, pemandangan seperti ini terjadi tiap pagi dan sore, karena banyak warga negara china yang tinggal di Shenzhen berkerja di Hongkong. Semacam orang bogor kerja di Jakarta gitu :-D Hanya saja karena sudah beda wilayah negara maka setiap hari mereka harus melalui proses imigrasi.
Pasti temen2 punya pikiran yg sama dengan saya :-D Kenapa ga tinggal di Hongkong aja? Kan ribet tiap hari proses imigrasi kayak gini..Jawabannya karena biaya tinggal (sewa maupun beli apartemen) di Hongkong sangat muahal :-D
OK kembali ke antrian imigrasi, setelah melalui proses imigrasi yg panjang dan capek, soalnya pake acara dorong-dorongan rebutan line dg orang China, akhirnya kami selesai proses imigrasi.
Ternyata setelah loket imigrasi China, kami diminta untuk menaiki bus yang sudah disediakan oleh Imigrasi. Proses imigrasi belum selesai saudara-saudara :-D hehehe
Setelah bus terisi penuh, bus berjalan kira2 1km dan sampailah kami di gedung imigrasi Hongkong.
Fyuuh, disini kami kembali harus antri panjang untuk melakukan proses pengecekan imigrasi, kali ini oleh petugas Hongkong.
Setelah proses imigrasi Hongkong selesai, kami kembali dikumpulkan oleh agen bus kami (ada perempuan China mengenakan seragam dengan logo PO bus yang kami naiki). Disini ada puluhan orang berseragam karena ternyata PO busnya banyak (udah kayak terminal di Indonesia).
Setelah dikumpulkan dengan sesama penumpang dari PO bus kami, kami diminta naik ke dalam bus dan menunggu bus kami datang. Saat itu sudah jam 11 siang :-o (3 jam baru nyampe imigrasi)
Akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi aja, karena takut kesorean nyampe Hongkong :'-(
Drama selanjutnya adalah dari sekitar 10 sopir taksi yang ada disitu cuma 1 yang bisa baca huruf alphabet (isinya alamat hotel kami :'-( ) Yang 9 lagi cuma bisa baca huruf kanji alias huruf china yg kotak2 itu
Jadi setelah melalui 2 macam trasportasi dari Hongkong ke Shenzhen dan sebaliknya, ada 2 tips dari saya kalau kamu ga bisa bahasa mandarin :-D
- Pastikan selalu membawa alamat hotel atau lokasi yang akan kamu tuju dalam bahasa mandarin (kamu bisa minta tolong resepsionis hotel kamu sebelum bepergian)
- Ternyata sesengsara-sengsaranya naik taksi masih jauh lebih mending dan jauuh lebih cepet yak :-D harganya juga ga mahal amat kok, dari Hongkong-Shenzhen sekitar 100 RMB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar