Minggu, 09 Maret 2014

Hongkong - Shenzhen

Lamaaa banget pengen nulis pengalamanku tapi baru sekarang kesampean :-D

Perjalanan ini adalah perjalanan ke luar negeri pertamaku, pertama kali bikin paspor dan make paspornya :-D Saat itu aku pergi dalam rangka dinas kantor dengan satu orang kolega ku.

Aku berangkat dari Jakarta - Hongkong dengan maskapai Singapore Airlines dengan transit di bandara Changi (Singapore). Sesampai di Hongkong jam menunjukkan pukul 8 malam. Untuk memasuki Hongkong tidak diperlukan Visa selama kita tinggal kurang dari 30hari di negara tersebut.

Bandara hongkong merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Kesan pertamaku bandara ini rapi, semua petunjuk terpampang jelas dengan 2 bahasa inggris dan china. Jadi kemungkinan kesasar kecil ya :-D asalkan kita mau baca petunjuk-petunjuknya. Selain itu semua petugas bandara sangat fasih berbahasa inggris.
360 degree bar Shangrila hotel Shenzhen

Malam ini kami harus langsung menuju hotel Shangrila Shenzhen, karena akan ada meeting keesokan paginya. Akhirnya kami memutuskan menggunakan semacam taksi bersama. (* soalnya waktu itu cuma ini yg disaranin sama resepsionis bandara Hongkong :-p)
Taksi bersama ini kayak naik travel klo di Indonesia, jadi satu mobil berisi 8orang termasuk sopir.
Kami pun akhirnya menuju tempat pembelian ticket untuk naik taksi/travel ini. Mereka lalu memberi tempelan sticker dada dengan huruf china.

Tak berapa lama taksi pun datang, cukup kaget juga karena yang digunakan adalah Toyota Alphard :-D kekagetan kedua karena semua serba cepat, seakan2 kami diseret2 sama sopir taksinya :-D

Singkat cerita kami naik taksi bersama 5orang turis lainnya, yang 4 orang bule dan hanya 1 orang berwajah asia (ternyata belakangan baru ketahuan klo orang Singapore).

Sekitar setengah jam kemudian sampailah kami di imigrasi Hongkong, bentuknya seperti pintu tol. Kamipun diminta mengumpulkan paspor oleh sopir. Disini sistem pengecekannya hanya membuka jendela dan si petugas ngelongok lewat jendela saja.
Sepertinya mereka menggunakan sistem random untuk mengecek keseluruhan isi mobil seperti yang dialami mobil di pintu imigrasi sebelah kami.

Dari imigrasi hongkong, dengan jarak kurang dari 1km, kami kembali berhenti untuk pemeriksaan, kali ini oleh petugas imigrasi China. Untuk masuk ke China kita memerlukan Visa. Pengurusan visa China di Jakarta sangat mudah bahkan kita bisa menitipkan ke travel agent tanpa harus datang sendiri ke Kedutaan Besar China.

Urusan Imigrasi selesai dengan cepat, akhirnya masuklah kami ke negara China, tepatnya di Shenzhen.

Taksi kami pun keluar dari tol dan mulai memasuki kawasan yg padat. Shenzhen sangat bertolak belakang dengan Hongkong saat itu. Hongkong sangat teratur dan rapi termasuk orang2nya pun berdandan rapi. Di shenchen lumayan semrawut ga jauh dari Jakarta :-D

Tiba-tiba taksi kami berhenti dan si sopir keluar dari mobil membuka bagasi dan mengeluarkan semua barang bawaan kami di jalan. OMG shock lah kita satu mobil, saat ditanya ada apa, si sopir hanya menunjuk-nunjuk dg bahasa isyarat agar kami menuju ke sebuah ruangan di samping jalan itu. (Ternyata si sopir tdk bisa berbahasa Inggris) :-(

Dengan shock kami menyeret bawaan kami dan menuju ke ruangan tunggu yg sudah ditunjukkan. Disana ada 2 orang perempuan sebagai resepsionis,saat kami tanya apa yg harus kami lakukan selanjutnya, mereka hanya melihat tulisan sticker di dada kami masing-masing dan lagi dengan bahasa isyarat menyuruh kami duduk di kursi yang disediakan.
Jalanan didepan hotel Shangrila Shenzhen

Nguping pembicaraan bule-bule disamping ternyata mereka lebih shock dan lebih ketakutan daripada kami. Akhirnya sama dan teman saya bisa tertawa2 sambil berkata, yah di Jakarta juga ga rapi amat sistemnya, jadi ga gitu kaget ya :-D

Lebih dari 30menit kami menunggu, akhirnya satu persatu teman bule kami digandeng dibawa keluar..dan tertinggallah kami berdua dan seorang bapak yang ternyata berasal dari Singapore.

Setelah lebih dari satu jam dan belum ada tanda-tanda kami akan diantar, kami pun semakin stress..Mungkin mendengar bincang2 kami, si bapak tersebut mendekati resepsionis dan bertanya dalam bahasa China, woooaa ternyata dia bisa bahasa china :-) terimakasih ya Allah.

Akhirnya beliau mendekati kami dan berkata bahwa mobil dia dan mobil kami satu tujuan jadi akan menggunakan mobil yang sama dan akan segera datang sebentar lagi.

Lalu datanglah mobil alphard lain yang dijanjikan dan kamipun diantar sampai ke hotel dengan selama :-D Horeee..

*Tips berharganya adalah selalu membawa alamat hotel yang ditulis dalam bahasa China jika sedang travelling ke China.

Besok aku lanjutin dengan pengalaman belanja di Belanja Murah di Shenzhen China

Tidak ada komentar:

Posting Komentar