Rabu, 09 April 2014

Pantai Indrayanti, Wisata Pantai Baru di Yogyakarta

Tahun lalu ada beberapa pantai baru di daerah Gunung Kidul Yogykarta yang langsung menjadi idola.
Salah satunya adalah Pantai Indrayanti. 

Pantai ini terletak di Kabupaten Gunung Kidul, kira- kira 1jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari pusat kota Yogyakarta.
Dari Kota Yogyakarta anda menuju ke ringroad Timur Yogyakarta dan kemudian berbelok ke arah timur melewati Jalan Wonosari.
Lalu mulai jalanan menanjak, di kanan kiri jalan banyak sekali pemandangan yang sangat indah terutama di malam hari.
Di ujung tanjakan-tanjakan ini banyak sekali restoran dan kafe maupun warung yang bisa digunakan untuk menikmati Pemandangan kota Yogyakarta yang sangat berkelap kelip dari atas bukit

Lurus terus kita akan memasuki kota Wonosari, untuk menuju Pantai Indrayanti, kita akan mengambil arah kanan menuju ke Pantai Baron (Karena petunjuk jalan menuju  Pantai Indrayanti) masih sangat minim.

Setelah bertemu dengan pantai baron, kita masih harus lurus mengikuti jalan kira-kira 6KM. Sepanjang jalan ini anda akan menemui banyak pantai yang indah seperti Krakal, Kukup, dan Sundak (surganya pecinta kuliner laut)

Akhirnya tibalah kita di Pantai Indrayanti. Pantainya masih sangat bersih dan memiliki pasir putih yang indah, ga kalah dengan pantai di Bali :-)


Di Pantai-pantai di Gunung Kidul, kita tidak diperbolehkan berenang. Karena pantai ini menghadap langsung ke laut lepas.
Selain itu pantai selatan Gunung Kidul terkenal dengan banyaknya palung laut yang tak jauh dari bibir pantai.

 Jika berwisata ke pantai ini tidak perlu khawatir dengan kenyamanan bersantai. tersedia banyak sekali penduduk yang menyewakan payung pantai dan tikar untuk kita bersantai.
Selain itu juga tersaji aneka makanan laut yang fresh seperti udang goreng, ikan goreng dll.




Jangan lupa membawa sunblock untuk melindungi kulit dari sinar matahari :-)

Sabtu, 05 April 2014

Perjalanan Shenzhen - Hongkong

Mengingat perjalanan kami dari Hongkong ke Shenzhen 2 hari sebelumnya tidak terlalu menyenangkan :-D (red: baca Perjalanan Hongkong-Shenzhen)

So, kami mau coba moda transportasi lain untuk kembali menuju Hongkong :-D
Dari depan hotel Shangrila Shenzhen, kami naik bus sesuai rekomendasi resepsionis hotel.

Busnya semacam bus pariwisata kalau di Indonesia, perjalanan kami sekitar 40 menit, lalu sampailah kami di perbatasan China (Shenzhen) - Hongkong.
Berbeda dengan pengalaman 2 hari sebelumnya, disini kami semua diharuskan turun dari bus dan berjalan dalam antrian imigrasi.

Saat turun dari bus ini kami diharuskan membawa sekaligus semua bagasi kami, dengan alasan nanti busnya akan ganti setelah pengecekan imigrasi.

Antrian di imigrasi versi ini sangatlah panjang, sekitar 500 meter. Dan mirip sekali seperti antrian di Indonesia :-D ga teratur, saling serobot, pokoknya dahsyat wkwkwkwk.
Dalam antrian imigrasi ini ternyata banyak sekali orang China yang hendak menyebrang ke Hongkong.

Menurut teman saya, pemandangan seperti ini terjadi tiap pagi dan sore, karena banyak warga negara china yang tinggal di Shenzhen berkerja di Hongkong. Semacam orang bogor kerja di Jakarta gitu :-D Hanya saja karena sudah beda wilayah negara maka setiap hari mereka harus melalui proses imigrasi.

Pasti temen2 punya pikiran yg sama dengan saya :-D Kenapa ga tinggal di Hongkong aja? Kan ribet tiap hari proses imigrasi kayak gini..Jawabannya karena biaya tinggal (sewa maupun beli apartemen) di Hongkong sangat muahal :-D

OK kembali ke antrian imigrasi, setelah melalui proses imigrasi yg panjang dan capek, soalnya pake acara dorong-dorongan rebutan line dg orang China, akhirnya kami selesai proses imigrasi.

Ternyata setelah loket imigrasi China, kami diminta untuk menaiki bus yang sudah disediakan oleh Imigrasi. Proses imigrasi belum selesai saudara-saudara :-D hehehe
Setelah bus terisi penuh, bus berjalan kira2 1km dan sampailah kami di gedung imigrasi Hongkong.

Fyuuh, disini kami kembali harus antri panjang untuk melakukan proses pengecekan imigrasi, kali ini oleh petugas Hongkong.

Setelah proses imigrasi Hongkong selesai, kami kembali dikumpulkan oleh agen bus kami (ada perempuan China mengenakan seragam dengan logo PO bus yang kami naiki). Disini ada puluhan orang berseragam karena ternyata PO busnya banyak (udah kayak terminal di Indonesia).

Setelah dikumpulkan dengan sesama penumpang dari PO bus kami, kami diminta naik ke dalam  bus dan menunggu bus kami datang. Saat itu sudah jam 11 siang :-o (3 jam baru nyampe imigrasi)

Akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi aja, karena takut kesorean nyampe Hongkong :'-(
Drama selanjutnya adalah dari sekitar 10 sopir taksi yang ada disitu cuma 1 yang bisa baca huruf alphabet (isinya alamat hotel kami :'-( ) Yang 9 lagi cuma bisa baca huruf kanji alias huruf china yg kotak2 itu

Jadi setelah melalui 2 macam trasportasi dari Hongkong ke Shenzhen dan sebaliknya, ada 2 tips dari saya kalau kamu ga bisa bahasa mandarin :-D
  • Pastikan selalu membawa alamat hotel atau lokasi yang akan kamu tuju dalam bahasa mandarin (kamu bisa minta tolong resepsionis hotel kamu sebelum bepergian)
  • Ternyata sesengsara-sengsaranya naik taksi masih jauh lebih mending dan jauuh lebih cepet yak :-D harganya juga ga mahal amat kok, dari Hongkong-Shenzhen sekitar 100 RMB
Selamat jalan-jalan ya :-D

Jumat, 14 Maret 2014

Belanja Murah di Shenzhen China

Setelah semalam mengalami perjalanan Hongkong-Shenzhen yang cuku menegangkan :-D
(red: baca di Perjalanan Hongkong-Shenzhen)

Pagi ini jadwalnya seminar untuk supplier Mark &Spencer dari jam 9 pagi sampai 3 sore.
Makan siang di 360 degree bar Shangrila Shenzhen yang OK banget pemandangannya :-D

360 degree bar view
 Akhirnya sore adalah waktu bebas, dan kami pun siap untuk berbelanja :-D

Horee, ternyata pusat perbelanjaan Louhu ada di seberang jalan Shangrila Hotel, Jadi kami tinggal nyebrang jalan dan nyampe deh :-D

Dan sampailah kami di surga belanja Louhu shoping center..Yipiiie

Louhu shoping center
Louhu shoping center ini ada tepat disamping stasiun kereta dan terminal bus, jadi akses sangat gampang ya..

Luar biasanya ternyata banyak banget orang bawa koper guede-guede didepan stasiun ini, kayaknya sih kulakan wkwkwkw. Diantara para kulakaners ini ternyata banyak orang Indonesia lho :-)

Akhirnya kita masuk ke shoping center.
Bener-bener surga belanja, disini hampir semua barang yang kita cari ada dari souvenir, pernak-pernik, baju, tas, lukisan, perhiasan giok, sepatu dll. Hati-hati ya, hampir semua dagangan disini tiruan bukan aslinya :-) Tapi miriiip bener kok sama alinya yg harganya bisa puluhan atau ratusan kali lipat.

Tips saya untuk berbelanja disini, Tawarlah harganya kurang dari 20%. Jangan Segan-segan ya nawarnya :-D
Misal si penjual nawarin 100yuan atau 100RMB, maka nawarnya jangan lebih dari 20RMB ya..

Aku aja penawaran pertama beli liontin giok tuh 20RMB (sekitar 26rb rupiah) trus aku tawar 5RMB eee langsung dikasih tanpa basa basi :-o
Ternyata nawarku masih ketinggian :'-( tapi gapapalah dimana lagi bisa beli liontin giok 5RMB (alias 6500 rupiah aja :-D)

Malemnya kita makan mi ramen di fastfood resto disekitar Louhu shoping center..Ramennya enak banget :-D lumayan sih harganya sekitar 50ribu rupiah.

Sampai jumpa di post selanjutnya Hongkong Trip

Minggu, 09 Maret 2014

Hongkong - Shenzhen

Lamaaa banget pengen nulis pengalamanku tapi baru sekarang kesampean :-D

Perjalanan ini adalah perjalanan ke luar negeri pertamaku, pertama kali bikin paspor dan make paspornya :-D Saat itu aku pergi dalam rangka dinas kantor dengan satu orang kolega ku.

Aku berangkat dari Jakarta - Hongkong dengan maskapai Singapore Airlines dengan transit di bandara Changi (Singapore). Sesampai di Hongkong jam menunjukkan pukul 8 malam. Untuk memasuki Hongkong tidak diperlukan Visa selama kita tinggal kurang dari 30hari di negara tersebut.

Bandara hongkong merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Kesan pertamaku bandara ini rapi, semua petunjuk terpampang jelas dengan 2 bahasa inggris dan china. Jadi kemungkinan kesasar kecil ya :-D asalkan kita mau baca petunjuk-petunjuknya. Selain itu semua petugas bandara sangat fasih berbahasa inggris.
360 degree bar Shangrila hotel Shenzhen

Malam ini kami harus langsung menuju hotel Shangrila Shenzhen, karena akan ada meeting keesokan paginya. Akhirnya kami memutuskan menggunakan semacam taksi bersama. (* soalnya waktu itu cuma ini yg disaranin sama resepsionis bandara Hongkong :-p)
Taksi bersama ini kayak naik travel klo di Indonesia, jadi satu mobil berisi 8orang termasuk sopir.
Kami pun akhirnya menuju tempat pembelian ticket untuk naik taksi/travel ini. Mereka lalu memberi tempelan sticker dada dengan huruf china.

Tak berapa lama taksi pun datang, cukup kaget juga karena yang digunakan adalah Toyota Alphard :-D kekagetan kedua karena semua serba cepat, seakan2 kami diseret2 sama sopir taksinya :-D

Singkat cerita kami naik taksi bersama 5orang turis lainnya, yang 4 orang bule dan hanya 1 orang berwajah asia (ternyata belakangan baru ketahuan klo orang Singapore).

Sekitar setengah jam kemudian sampailah kami di imigrasi Hongkong, bentuknya seperti pintu tol. Kamipun diminta mengumpulkan paspor oleh sopir. Disini sistem pengecekannya hanya membuka jendela dan si petugas ngelongok lewat jendela saja.
Sepertinya mereka menggunakan sistem random untuk mengecek keseluruhan isi mobil seperti yang dialami mobil di pintu imigrasi sebelah kami.

Dari imigrasi hongkong, dengan jarak kurang dari 1km, kami kembali berhenti untuk pemeriksaan, kali ini oleh petugas imigrasi China. Untuk masuk ke China kita memerlukan Visa. Pengurusan visa China di Jakarta sangat mudah bahkan kita bisa menitipkan ke travel agent tanpa harus datang sendiri ke Kedutaan Besar China.

Urusan Imigrasi selesai dengan cepat, akhirnya masuklah kami ke negara China, tepatnya di Shenzhen.

Taksi kami pun keluar dari tol dan mulai memasuki kawasan yg padat. Shenzhen sangat bertolak belakang dengan Hongkong saat itu. Hongkong sangat teratur dan rapi termasuk orang2nya pun berdandan rapi. Di shenchen lumayan semrawut ga jauh dari Jakarta :-D

Tiba-tiba taksi kami berhenti dan si sopir keluar dari mobil membuka bagasi dan mengeluarkan semua barang bawaan kami di jalan. OMG shock lah kita satu mobil, saat ditanya ada apa, si sopir hanya menunjuk-nunjuk dg bahasa isyarat agar kami menuju ke sebuah ruangan di samping jalan itu. (Ternyata si sopir tdk bisa berbahasa Inggris) :-(

Dengan shock kami menyeret bawaan kami dan menuju ke ruangan tunggu yg sudah ditunjukkan. Disana ada 2 orang perempuan sebagai resepsionis,saat kami tanya apa yg harus kami lakukan selanjutnya, mereka hanya melihat tulisan sticker di dada kami masing-masing dan lagi dengan bahasa isyarat menyuruh kami duduk di kursi yang disediakan.
Jalanan didepan hotel Shangrila Shenzhen

Nguping pembicaraan bule-bule disamping ternyata mereka lebih shock dan lebih ketakutan daripada kami. Akhirnya sama dan teman saya bisa tertawa2 sambil berkata, yah di Jakarta juga ga rapi amat sistemnya, jadi ga gitu kaget ya :-D

Lebih dari 30menit kami menunggu, akhirnya satu persatu teman bule kami digandeng dibawa keluar..dan tertinggallah kami berdua dan seorang bapak yang ternyata berasal dari Singapore.

Setelah lebih dari satu jam dan belum ada tanda-tanda kami akan diantar, kami pun semakin stress..Mungkin mendengar bincang2 kami, si bapak tersebut mendekati resepsionis dan bertanya dalam bahasa China, woooaa ternyata dia bisa bahasa china :-) terimakasih ya Allah.

Akhirnya beliau mendekati kami dan berkata bahwa mobil dia dan mobil kami satu tujuan jadi akan menggunakan mobil yang sama dan akan segera datang sebentar lagi.

Lalu datanglah mobil alphard lain yang dijanjikan dan kamipun diantar sampai ke hotel dengan selama :-D Horeee..

*Tips berharganya adalah selalu membawa alamat hotel yang ditulis dalam bahasa China jika sedang travelling ke China.

Besok aku lanjutin dengan pengalaman belanja di Belanja Murah di Shenzhen China